PKS Kepri – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo dan Ansar Ahmad (SAH) bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Kepulauan Riau telah bersepakat untuk menjadikan program pengentasan kemiskinan sebagai salah satu program utama apabila memenangi Pilkada nanti.
“Dari berbagai macam diskusi selama ini bersama jajaran PKS Kepri ada beberapa hal yang mengemuka untuk kita perjuangkan bersama. diantaranya adalah program pengentasan kemiskinan,” ujar Soerya dalam pidatonya sempena penutupan Musyawarah Wilayah (Muswil) PKS Kepri di Hotel Harmoni One, Batam, Ahad (4/10).
Soerya mengatakan, program pengentasan kemiskinan adalah salah satu program yang terus menerus dilaksanakan dan dilakukan di Kepulauan Riau ini.
“Alhamdulillah semasa saya menjadi ketua tim pengentasan kemiskinan Kepulauan Riau, lima tahun kami telah berhasil merehabilitasi 22.000 rumah tidak layak huni menjadi layak huni,” ungkapnya.
Namun, lanjut Soerya, banyak masyarakat yang belum mengetahui dengan pasti bahwa pengentasan kemiskinan tidak saja dalam bentuk rehabilitasi rumah tidak layak huni, tetapi dalam program pengentasan kemiskinan ada 3 program pengentasan kemiskinan.
“Program yang pertama adalah pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin, kemudian program rehabilitasi rumah tidak layak huni dan program bantuan unit usaha untuk masyarakat miskin dan desa tertinggal,” katanya.
Selain itu, pasangan yang didukung oleh PDIP, Golkar, PAN, Hanura, PKS, Perindo, dan PBB ini juga berjanji akan mendirikan lembaga-lembaga keagamaan dan Quran Center di seluruh Kepulauan Riau.
“Kami sepakat dengan PKS bahwa kami insya Allah apabila memenangi pilkada akan mendirikan lembaga-lembaga dan Quran Centre di seluruh Kepulauan Riau. Dalam rangka kaderisasi dari anak-anak remaja, pemuda dan dewasa diperlukan berbagai hal yang menyangkut masalah keagamaan. Oleh karenanya sebagai garda terdepan adalah para imam mesjid dan guru-guru ngaji perlu dipikirkan bersama untuk diberikan insentifnya,” papar Soerya.
Soerya mengungkapkan bahwa dirinya bersama Ansar Ahmad juga telah berkomitmen untuk mendirikan pendidikan dari berbagai macam pendidikan baik formal maupun informal.
“Karena kita berbatasan dengan berbagai negara sehingga berbagai macam pendidikan non formal juga mesti kita gagas bersama,” katanya. (*)