[CERPEN] Untukmu Para Pencari Cinta

Ilustrasi. (f/Pixabay)

Ia teramat teguh memegang prinsipnya. Ia pula yang selalu mengingatkanku Shalat lima waktu, menasehatiku untuk jangan sekali-kali meninggalkannya meski di tengah kesibukan luar biasa.

* * * * * * * * *

Dari awal bertemu dengannya, aku sebenarnya sudah langsung menyukainya. Yusuf Hubbi Muhammad nama lengkapnya. Ia mahasiswa sekampus yang mengambil jurusan Hukum.

Aku bertemu pertama kali dengannya di daerah pedalaman ketika aku dan dia serta delapan belas mahasiswa lain dari berbagai jurusan ditempatkan di sana dalam rangka KKN.

Meski se-almamater, namun aku belum pernah bertemu sebelumnya. Hubbi, panggilannya, anak asli Banten meski kakeknya orang Melayu. Pembawaannya kalem, gaya bicaranya tak dibuat-buat, rendah hati, jujur, dan yang paling kukagumi, dia selalu menjaga pandangan mata.

Dialah orang yang memberiku peta jalan sesungguhnya. yang sejati, yang abadi, dan yang akan membuat manusia menuju kebahagiaan hakiki. Mungkin karena ia bernama Hubbi yang dalam Bahasa Arab bermakna “cinta”.

“Kau sampai sekarang masih berhubungan ya, sama kekasihmu itu? Wah, hebat. Tiga tahun bukan waktu yang sedikit. Kenapa gak nikahi dia aja?” pertanyaan mendadak dia lontarkan ketika aku selesai bertelepon ria dengan Ummu.

“Aku belum siap. Nanti saja kalo udah kerja, baru kulamar dia,” jawabku enteng. Aku berpikir, Hubbi hanya memberikan pertanyaan tak serius.

“Awas hati-hati., berbahaya. Iblis selalu mengintai setiap saat manusia yang longgar agama. Meleng dikit, kecemplung!”

“Insya Allah nggak. Aku masih punya Iman.”

“Hai, Muhammad Habibullah, jangan main-main sama Iman. Dia bisa saja kabur, kalo penghuni rumahnya nggak ngeremin dia di kamarnya!”

Laman: 1 2 3 4 5 6

Tags: , ,