ADAB BERTEMAN DAN BERUKHUWWAH (Bagian 3)

Ilustrasi silaturahmi. foto/Istockphoto

Dari para sahabat Rasul tersebut mereka juga beragam dalam kekayaan. Ada yang kaya pemilik harta yang lumayan banyak, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin ‘Auf dan Sa’ad bin Ar Rabi’. Ada juga dari kalangan dhu’afa seperti Abu Hurairah, Abu Dzar Al Ghifary, Sa’id bin Amir al Jumahy, Hudzaifah bin Al Yaman dan Hanzhalah bin Abi Amir. Mayoritas mereka termasuk dalam ahlu Ash shuffah yang tidak memiliki tempat tinggal yang memadai di Madinah.

Dari segi usia, Rasulullah Saw memiliki para sahabat yang lintas usia. Ada yang berada di atas umur Beliau seperti paman Beliau Abbas bin Abdul Muththalib dan Abu Sofyan bin Harb. Ada juga yang sebaya atau dekat jarak usianya dengan Rasulullah Saw, seperti Abu Bakar dan Hamzah bin Abdul Muththalib. Dan sangat banyak sahabat Nabi yang umurnya jauh di bawah Rasulullah Saw. Seperti Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubeir bin ‘Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas. Rata-rata usia mereka berjarak lebih dari 10 tahun dari Rasulullah Saw. Dan semuanya menjadi sahabat yang bagi Rasulullah Saw.

Perlakuan yang berbeda

Dengan adanya perbedaan para teman dan sahabat, baik dari segi usia, pekerjaan atau jabatan, maupun status sosial, tentu ada cara dan sikap yang berbeda dalam bergaul dan berinteraksi. Bahwa semua kaum muslimin adalah bersaudara, dan tidak boleh ada yang direndahkan atau diremehkan, itu adalah arahan umum dari Allah Swt dan RasulNya. Satu sama lain harus saling menghargai dan menghormati. Sebagaimana firman Allah Swt:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ. (الحجرات: 11).

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al Hujurat: 11).

Laman: 1 2 3 4 5 6

Tags: , ,