PKS Kepri – Alkisah, ada raksasa yang besar dan hebat. Begitu hebat dan besarnya ia seringkali memenangkan setiap pertarungan. Karena kerap menang, maka timbul dalam hatinya rasa sombong. Kepada setiap orang yang dijumpai dia akan mengatakan “Akulah raksasa yang paling hebat”. Orang-orang pun mengamini kesombongan raksasa agar tetap selamat dari amukannya.
Namun, suatu hari ada seorang pemuda yang berani memberi informasi kepada si raksasa sombong, bahwa ada raksasa lain yang mau menantangnya. Awalnya si raksasa masih menyombongkan diri bahwa dirinya raksasa yang paling hebat se jagat raya.
Namun ketika si pemuda bercerita bahwa raksasa yang baru itu lebih besar, lebih kuat dan lebih banyak menumbangkan musuh-musuh yang jauh lebih hebat dan besar, nyali si raksasa yang sombong itu pun kian menciut.
Hati raksasa semakin gusar, ketika si pemuda mengatakan bahwa raksasa yang akan menantangnya akan tiba tidak lama di “kampung” raksasa yang sombong tadi.
Ketika ramai orang membicarakan raksasa baru datang, perasaan si raksasa sombong kian tidak menentu. Akhirnya ia pun lari pulang ke rumah. Melihat gelagat aneh si raksasa sombong tadi, istrinya pun bertanya gerangan apa yang terjadi. “Aku takut karena ada raksasa yang lebih hebat akan menantangku,”, katanya.
Kelewat takutnya, si raksasa sombong tadi persis seperti anak kecil. Ia menutupi seluruh badannya dengan selimut. Istrinya dengan lantang mengatakan, “Biar aku saja yang akan menghadapi raksasa itu”.
Benar, tak lama raksasa baru itu pun datang. Dengan kasar ia mendobrak pintu rumah raksasa sombong dengan berteriak lantang ia akan menantangnya.
Istri raksasa pun merealisasikan janjinya. Ia pun dengan “cantik berani” menghadapi
kegalakan sang raksasa yang akan mengancam nyawa suaminya.
“Sudah kau tidak usah ribut di rumah kami, anak saya sedang tidur!,” begitu teriak istri si raksasa sombong.
Secepat kilat si raksasa baru memandang sebuah kamar yang terbuka. Dilihatnya ada sosok yang sedang tertidur. Seluruh badannya tertutup, namun ia jelas melihat kaki orang yang tertidur itu. Dengan agak gemetaran raksasa baru berujar, “Jadi itu anakmu?”.
“Iya!,” bentak istri si raksasa sombong.
Dalam benak raksasa baru, anaknya saja sebesar itu, bagaimana bapaknya? Akhirnya raksasa baru pun pergi karena merasa takut.
Itulah kesimpulan “taujih” dari Al Fatmi, Pengurus DPP PKS Wilda Sumatera di hadapan seribuan kader PKS Batam, Ahad senja (9/3) di Hall Hotel Pusat Informasi Haji, Batam Center.
Ia menyatakan pelajaran yang dari kisah di atas adalah ada beberapa kader PKS yang mengklaim sebuah partai itu hebat bukan karena kenyataan, namun karena opini yang dikembangkan orang. Persis seperti cerita dua raksasa yang ketakutan karena opini yang dimainkan orang.
“Hilangkan dalam pikiran antum bahwa partai A itu hebat, partai B itu kaya, partai C itu pengalaman,” seru Al Fahmi.
Kader PKS menurut Al Fatmi adalah yang pantas mendapatkan kehebatan itu karena kita adalah golongan terdidik dan memiliki kedekatan kepada Allah.
“PKS lah partai yang paling hebat. Siapa partai paling hebat? “PKS”,” seru Al Fahmi yang disambut oleh kader sehingga ruangan pun bergema. [humas pks kota batam]