Balada Caleg di Pemilu 2024 dan Realita Masyarakat

Oleh: Afifah Afra

Saat ini sedang viral berita tentang seorang Caleg (Calon Anggota Legislatif) di Cilegon yang memutus saluran air bersih untuk warga. Media Kumparan menyoroti hal tersebut dengan membuat berita dengan judul: Caleg di Cilegon Putus Saluran Air Bersih untukWarga. Awalnya, banyak Netizen yang marah dan mengutuk Caleg tersebut. Bahkan banyak Netizen yang saya tahu merupakan simpatisan yang terjebak untuk berkomentar negatif, mungkin karena tidak sempat membaca beritanya. Namun, setelah ditelisik dan dibaca lebih seksama, kemarahan Netizen justru berbalik kepada Kumparan yang dianggap tidak sensitif dan memahami kondisi dengan baik.

Untuk memahami konteksnya, inilah asal muasal kejadian tersebut. Kampung Cisuru, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten adalah daerah yang sulit mendapatkan air. Warga kampung tersebut harus berjalan kaki sejauh 2 km untuk mendapatkan air dari mata air terdekat. Lantas, untuk membantu mereka, seorang pria bernama Sumedi Madasik mengalirkan air dari sumur pompanya ke warga, sehingga warga bisa mendapatkan air bersih selama sekitar 4 tahun.

Sumedi membantu instalasi untuk mengalirkan air dari sumur pompanya ke rumah-rumah warga kampung tersebut. Untuk itu, warga diminta membayar Rp 5.000 per kubikasi untuk operasional seperti biaya listrik dan perawatan mesin. Namun, dana tersebut ternyata tidak cukup, sehingga Sumedi harus menombok atau mensubsidi antara Rp 2.000.000 hingga Rp 2.500.000 per bulan, selama 4 tahun.

Sejak 18 Februari 2024, Sumedi menyatakan tak mampu lagi membiayai kekurangan operasional tersebut. Sumedi mengaku telah mengajak pemuka warga untuk berembuk membahas kekurangan biaya tersebut. Tidak ada solusi, sehingga deadlock. Sumedi pun memutus aliran air bersih tersebut, karena tidak ada biaya lagi.

Permasalahan tersebut menjadi meruncing ketika warga mengkaitkan hal tersebut dengan kekecewaan Sumedi karena tidak mendapatkan suara yang diharapkan dari warga kampung tersebut saat mencalonkan diri sebagai Caleg dari di Kota Cilegon. Beliau hanya mendapatkan suara sebanyak 635 suara sehingga gagal maju sebagai anggota legislatif di DPRD Kota Cilegon.

Laman: 1 2 3

Tags: ,