Fraksi PKS : Pemerintah Harus Lebih Realistis Susun Rencana APBN 2024

Anggota Komisi XI Fraksi PKS, Anis Byarwati

JAKARTA – Di tengah masih tingginya ketidakpastian kondisi ekonomi global dan mulai melandainya harga komoditas unggulan Indonesia di pasar Internasional, proyeksi ekonomi Indonesia di tahun 2024 perlu lebih realistis dan sesuai dengan kondisi yang ada.

Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi XI Fraksi , merespon penyampaian KEM PPKF dan RAPBN 2024 oleh Menteri Keuangan, di Jakarta.

Dalam Pidato Menteri Keuangan tersebut, Pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro yang akan digunakan sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2024, dimana pertumbuhan ekonomi diusulkan dalam rentang 5,3% hingga 5,7%.

Legislator perempuan dari FPKS tersebut mengingatkan pertumbuhan ekonomi nasional selama ini masih ditopang oleh hasil ekspor terhadap ‘windfall' harga komoditas unggulan yang tinggi.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 sangat optimis.
Namun pemerintah perlu lebih realistis, berkaca pada pertumbuhan ekonomi Triwulan-I 2023, dimana harga komoditas unggulan kita mulai menurun, kelapa sawit, batu bara, minyak mentah dan gas alam, yang berdampak pada ekspor komoditas dan neraca perdagangan yang mengalami penurunan secara _quarterly_ (q-to-q). Dibandingkan Q4-2022, ekonomi Indonesia pada Q1- 2023 terkontraksi sebesar 0,92% (q-to-q), walaupun masih tumbuh sebesar 5,03% (y-on-y)”, jelas Anis.

Laman: 1 2

Tags: , ,