• Syaikh asy-Sya’rawi berkata:
1- Kita memahami huruf-huruf sesuai apa yang dikhendaki Allah bukan sesuai kemampuan kita. Setiap orang punya kemampuan dan kunci masing-masing untuk memahami. Firman Allah:
فَفَهَّمْنٰهَا سُلَيْمٰنَ ۚ وَكُلًّا اٰتَيْنَا حُكْمًا وَّعِلْمًا ۖ وَّسَخَّرْنَا مَعَ دَاوٗدَ الْجِبَا لَ يُسَبِّحْنَ وَا لطَّيْرَ ۗ وَكُنَّا فٰعِلِيْنَ
“Maka Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih tepat); dan kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya.” (QS. Al-Anbiya: 79)
2- Ketidakfahaman seseorang tentang suatu makna tidak berarti bahwa dia tidak bisa mendapat manfaatnya. Seperti orang pedalaman tidak mengerti tentang listrik tetapi dia bisa memanfaatkannya.
3- Kata rahasia (sandi) di kalangan pasukan kadang tidak punya makna tetapi berarti kehidupan atau kematian, kemenangan atau kekalahan. Kata sandi Rasulullah saw di salah satu peperangannya berbunyi:
حم لا ينصرون
“Haa-miim mereka tidak diberi kemenangan”.
4- Huruf-huruf ini termasuk hal yang diserahkan Allah kepada kita untuk kita renungkan dan dalami dengan pikiran-pikiran kita. Tidak ada larangan untuk merenungkannya. Ijtihad apa pun seputar huruf-huruf ini bisa diterima selama tidak keluar dari kaidah-kaidah umum tentang Islam.
• Diantara hal yang bisa dicatat dalam masalah ini bahwa setiap surat yang dimulai dengan huruf-huruf ini pasti disebutkan dalam konteks sesudahnya tentang al-Quran dan kemukjizatannya, atau sesuatu yang berkaitan dengannya, seperti dalam surat al-Baqarah ini. Atau di surat Ali Imran:
الٓمّٓ
“Alif Lam Mim.”
(QS. Ali ‘Imran: 1)
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).” (QS. Ali ‘Imran: 2)
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْـكِتٰبَ بِا لْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَ نْزَلَ التَّوْرٰٮةَ وَا لْاِ نْجِيْلَ
“Dia menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil,” (QS. Ali ‘Imran: 3)
• Demikian pula dalam surat-surat lainnya seperti surat al-A’raf, Hud dan lainnya.
Tags: Aunur Rafiq Saleh, khazanah, PKS