Oleh: Ustadzah. Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.
Suami istri yang memiliki prinsip “hidup berkeluarga itu untuk seterusnya hingga ajal menjemput”, maka, mereka harus bisa membuat pasangannya selalu nyaman agar ikatan pernikahan bisa bertahan semakin kokoh serta berjuang bersama-sama dalam membangun keluarga yang sakinah dan berkualitas.
Karena itu setiap istri shalihah harus mampu menjadi sumber kegembiraan dan sandaran kebahagiaan bagi suaminya. Sesuai dengan firman Allah SWT :
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan kamu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram padanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
Suami yang shaleh harus bisa menjadi imam yang penuh cinta, bisa menumpahkan kasih sayang dengan bertaburkan pesona dan kelembutan kepada istri. Sehingga tidak menyakitinya, bahkan selalu menghiburnya agar istri selalu merasa nyaman berada di sisi suami.
Rasulullah bersabda dalam suatu hadist dari Jabir bin Umair :
كلُّ شيءٍ ليس فيه ذِكْرُ اللهِ ، فهو لَغْوٌ وسَهْوٌ ولَعِبٌ ، إلا أَرْبَعَ خِصالٍ : ملاعبةُ الرجلِ امرأتَه ، وتأديبُ الرجلِ فَرَسَه ، ومَشْيُه بين الغَرَضَيْنِ ، وتعليمُ الرجلِ السباحةَ .
“Segala sesuatu yang bukan mengingat Allah, itu adalah kesia-siaan, kelalaian dan permainan, kecuali empat hal : seorang laki-laki bersenda gurau dengan istrinya, melatih kudanya, berjalan di antara dua tujuan, dan belajar berenang”
Tags: Aan Rohanah, istri, PKS, suami